Pemerintahan
Sekda Bondowoso Curiga Ada Distributor Pupuk yang Nakal
Memomtum Bondowoso – Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, H Syaifullah, SE mengatakan, Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK) tidak kunjung rampung, karena masyarakat dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) kurang serius.
“Saya sudah mengingatkan kepada Dinas Pertanian agar segera menyelesaikan E-RDKK. Namun, sampai saat ini, E-RDKK belum tuntas ,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Senin (9/3/2020).
Sekda Syaifullah memaparkan, terdapat ketimpangan soal kebutuhan pupuk di masyarakat. Karena, di satu sisi, ada salah satu Kecamatan quotanya terlalu tinggi, padahal lahannya sedikit.
“Kami akan melakukan kroscek ulang quota pupuk bersubsidi untuk Kecamatan Ijen yang jumlahnya mencurigakan. Kami minta Dinas Pertanian, mengalokasikannya sesuai kebutuhan,” tambahnya.
Syaifullah akan mendalami terkait laporan masyarakat tentang indikasi penyaluran pupuk bersubsidi ke perkebunan milik PTP di Kecamatan Ijen. Ingat, pupuk bersubsidi untuk petani, bukan untuk perusahaan.
“Pupuk bersubsidi tidak boleh disalurkan kepada perusahaan, baik perusahaan swasta maupun perusahaan milik Pemerintah. Kami masih mempelajari laporan dari masyarakat tersebut,” paparnya.
Sekda menyampaikan, sekarang ini, pupuk bersubsidi sangat dibutuhkan petani. Informasinya, distribusi pupuk bersubsidi di beberapa kecamatan sudah aman. Sebab Pemkab menduga, ada dua distributor pupuk melakukan penjualan ke luar daerah.
Padahal, lanjutnya, saat ini kebutuhan pupuk bersubsidi di Bondowoso juga sangat tinggi. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten sedang memantau dua agen pupuk yang dicurigai tersebut.
“Tim Intelijen kami masih memantau gerak-gerik dari mereka. Sudah ada bukti-bukti dugaan pelanggaran. Tim kami melakukan penyamaran dengan membeli pupuk pada distributor dimaksud,” ujarnya. (sam/yan)