Berita

Ketua DPRD Minta Gunung Piramid Ditutup Sementara

Diterbitkan

-

Ketua DPRD Kabupaten Bondowoso, H. Ahmad Dhafir, Sap
Ketua DPRD Kabupaten Bondowoso, H. Ahmad Dhafir, Sap

Memontum Bondowoso – Dalam dua tahun terahir ini, Gunung Piramid sudah dua kali menelan korban. Pertama, Thoriq Risky Maulidan, pelajar SMP yang jatuh pada pada 23 Juni 2019 lalu dan minggu kemarin Multazam alias Arik, pelajar SMA Negeri 1 Bondowoso.

Kejadian ini membuat Ketua DPRD Kabupaten Bondowoso, H. Ahmad Dhafir, SAp meminta agar Gunung Piramid ditutup sementera sampai sarana dan prasarananya pendukukungnya dilengkapi.

Kondisi Gunung Piramid

Kondisi Gunung Piramid

“Harusnya, sejak kejadian yang pertama, pemerintah menutup Gunung Piramid. Dan lengkapi fasilitas pendukungnya agar tidak memakan korban lagi,” saran Dhafir, sapaannya.

Bagi pendaki pemula, lanjut Politisi PKB ini, Gunung Piramid sangat berbahaya. Disamping curam, jalan yang bisa dilalui hanya untuk setapak dan tanahnya gempur. Ditambahkan, diterpa angin kencang saja, bisa dipastikan pendaki akan terjatuh. Sebab kalau tidak mampu menyeimbangkan tubuh, maut menunggunya. Tidak ada pohon yang bisa dijadikan pegangan saat terpeleset.

Walaupun di area Gunung Piramid ada portal, tapi tidak ada yang menjaga. Sehingga, siapapun bisa mendaki Gunung Piramid tanpa memperhatikan keselamatannya.

Advertisement

“Gunung Piramid tergolong ekstrem, sangat berbahaya. Untuk mendakinya, membutuhkan pemandu yang sangat berpengalaman. Agar pendaki bisa selamat naik dan turunnya,” kata Dhafir.

Disarankan, kalau tidak mempunyai keahlian menaiki punggung naga Gunung Piramid, jangan mendaki. Apalagi tujuannya hanya untuk mengambil foto agar viral. Kalau Pemkab berencana menjadikan Gunung Piramid sebagai destinasi wisata, silahkan komunikasikan dengan DPRD. Kita bicarakan regulasinya bersama-sama,” tandasnya. (sam/mzm)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

    Lewat ke baris perkakas