Bondowoso

GKJW Tak Direhab Total Karena Punya Nilai Sejarah

Diterbitkan

-

FKUB (Forum Koordinasi Umat Beragama) melakukan koordinasi dengan Pemkab Bondowoso.
FKUB (Forum Koordinasi Umat Beragama) melakukan koordinasi dengan Pemkab Bondowoso.

Memontum Bondowoso – Dalam waktu dekat akan dibangun gedung Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) di jalan A Yani. Untuk itu FKUB (Forum Koordinasi Umat Beragama) melakukan koordinasi dengan Pemkab Bondowoso. Agar saat pembangunan berlangsung tidak ada gejolak masyarakat setempat.

Ketua FKUB Bondowoso, Drs. KH. Syaiful Haq menyarankan agar gereja tersebut tidak direhab total, karena mempunyai nilai sejarah. “Gereja tersebut informasinya sudah berumur kurang lebih 100 tahun. Jadi mempunyai nilai sejarah. Kalau direhab total eman. GKJW kemungkinan gereja tertua di Bondowoso,” jelas Kyai Syaiful Haq.

Saran itu disampaikan mantan anggota DPRD Kabupaten Bondowoso ini usai melakukan pertemuan antara FKUB dan Dewan Penasehat dalam rangka Peningkatan Kerukunan Umat Beragama, di Peringgitan Bupati Bondowoso, Rabu (14/10/2020).

Ditambahkan, sejalan dengan bertambahnya jumlah jama’ah, gedung GKJW akan diperluas. Sekali lagi, Kyai Syaiful menyarankan, perluasan pembangunan jangan menghilangkan nilai sejarah.

Advertisement

Ditempat yang sama, Pendeta Jeffry Rindengan menjelaskan, untuk melestarikan kerukunan antar umat beragama, ia mendukung seluruh kegiatan FKUB.

“Secara internal, kami terus menghimbau jama’ah agar selalu mengikuti Protkes (Protokol Kesehatan) dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam kegiatan keagamaan, perkantoran, sosial dan kegiatan lainnya,” kata Jeffry.

Menurut Jeffry, eksistensi FKUB sangat dibutuhkan agar kerukunan antar umat beragama tetap terjalin dengan baik. (sam/mzm)

 

Advertisement

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

    Lewat ke baris perkakas