Bondowoso
Beredar Video di Bondowoso, Satu Pick Up Cabai Rawit Dibuang ke Sungai
Memontum Bondowoso – Video berdurasi 30 detik yang berisi rekaman dua orang sedang membuang cabai rawit ke sungai, beredar viral di masyarakat Bondowoso. Aksi yang sengaja dibuat atau direkam oleh salah satu rekan pembuang cabai itu, terkesan kesal dengan kondisi cabai.
Sebelum dibuang, cabai tersebut dimuat pick up terbuka dan ditutupi terpal. Kemudian, terlihat dua orang membuang cabai-cabai ke aliran sungai dengan menggunakan tangan kosong.
Dalam video tersebut tertulis ‘gembel Bondowoso ini bosss’ dan kalimat ‘Ettotak lah boss (sudah dituang/dibuang bos). Meski belum diketahui dengan pasti video itu berlokasi di wilayah mana, namun video itu viral di masyarakat Bondowoso.
Sementara, logat bahasa yang digunakan adalah identik dari Bondowoso dan kondisi itu, juga dibenarkan oleh pernyataan Petani Cabai Bondowoso, Heri Masduki. Menurutnya, aksi itu akibat intensitas hujan tinggi, sehingga menyebabkan tanaman cabai banyak yang rusak.
Baca juga :
- Rumah Sakit Tipe C Dua Lantai Bakal Berdiri di Bondowoso
- Webinar Literasi Digital di Bondowoso, Kemenkominfo Bahas Dasar Keamanan Akun Media Sosial
- Pj Bupati Bondowoso Tinjau Penyaluran Bantuan Pupuk NPK di Kelurahan Curahdami
- Pj Bupati Bondowoso Serahkan SK Perpanjangan Masa Jabatan 183 Kades
- Tinjau Penyaluran Bantuan AML, Pj Bupati Bondowoso Ingatkan Pungutan dan Manfaat
“Kwalitas tanaman cabai menjadi sangat jelek dan harga turun sekarang,” kata Heri, Minggu (14/11/2021).
Ditambahkan, cuaca yang tidak bersahabat, membuat petani cabai merugi besar. Hujan bukan hanya turun pada pagi, namun sepanjang hari hingga malam hari. Dan turunnya hujan, tidak bisa diprediksi.
Biasanya, kata Heri, November intensitas hujan mengurang. Tetapi yang terjadi sebaliknya. “Saya sendiri menanam cabai seluas 2 hektar. Akhir-akhir ini cuaca memang tidak menentu. Kondisi semakin parah, ketika harga cabai hanya Rp 2 ribu/kg. Jadi sekali lagi, kalau video yang viral tersebut berlokasi di Bondowoso, kemungkinan besar benar adanya,” tegasnya. Karena, sekali lagi dirinya menyampaikan, cuaca dan harga sangat tidak bersahabat dengan petani tebu. “Biaya menanam cabai sangat besar. Sehingga, kalau harga cabai Rp 2 ribu/kg, kembali modal saja sudah untung. Kalau rugi sudah pasti,” kata Heri mengakhiri komunikasi dengan wartawan Memontum.com. (sam/sit)