Bondowoso
Minimalisir Korban Bencana, Pemkab Bondowoso Luncurkan Sikaban
Memontum Bondowoso – Pemkab Bondowoso melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meluncurkan aplikasi Sikaban (Sistem Informasi Tanggap Bencana), Rabu (27/04/2022) tadi. Hadir langsung dalam peluncuran itu, Bupati Bondowoso, KH Salwa Arifin.
Disampaikan Bupati Bondowoso, peluncuran aplikasi Sikaban tahun 2022, mengambil tema ‘Keluarga Tangguh Bencana Pilar Bangsa Menghadapi Bencana’. “Kesiapsiagaan bencana harus dibangun dari lingkungan yang terkecil. Mulai dari masing-masing individu, keluarga, komunitas dan seterusnya,” kata Kyai Salwa-sapaan Bupati Bondowoso.
Budaya sadar bencana, lanjutnya, harus dilakukan oleh semua pihak. Penanggulangan bencana, bukan hanya merupakan tanggungjawab pihak tertentu. Tetapi, merupakan tanggung jawab kita semua.
Baca juga :
- Rumah Sakit Tipe C Dua Lantai Bakal Berdiri di Bondowoso
- Webinar Literasi Digital di Bondowoso, Kemenkominfo Bahas Dasar Keamanan Akun Media Sosial
- Pj Bupati Bondowoso Tinjau Penyaluran Bantuan Pupuk NPK di Kelurahan Curahdami
- Pj Bupati Bondowoso Serahkan SK Perpanjangan Masa Jabatan 183 Kades
- Tinjau Penyaluran Bantuan AML, Pj Bupati Bondowoso Ingatkan Pungutan dan Manfaat
Ditambahkannya, tujuan dari diluncurkannya aplikasi Sikaban ini, adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kewaspadaan sebelum bencana terjadi dilingkungannya. Perkembangan Informasi dan Tehnologi (IT), sangat membantu kita untuk mengetahui lebih awal bencana yang akan terjadi. Sehingga, dapat meminimalisir jumlah korban akibat bencana.
“Dengan memanfaatkan IT, Pemkab meluncurkan Aplikasi Sikaban. Aplikasi ini juga bisa dijadikan media pelaporan kejadian bencana yang terjadi di Bondowoso,” kata Kyai Salwa.
Di tempat yang sama, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD, Dadan Kurniawan berharap, menambahkan bahwa dengan diluncurkannya Aplikasi Sikaban, maka dapat memberikan informasi awal tentang bencana, baik bagi masyarakat maupun wisatawan. “Aplikasi Sikaban diluncurkan untuk memberikan edukasi pada masyarakat, agar lebih awal mengenal gejala bencana di wilayah masing-masing. Sehingga, memperkecil jumlah korban yang lebih besar,” kata Dadan-sapaannya. (zen/sit)