Bondowoso

Awal Tahun 2022, DBD Bondowoso Renggut Tiga Nyawa dan Permintaan Trombosit Naik

Diterbitkan

-

Awal Tahun 2022, DBD Bondowoso Renggut Tiga Nyawa dan Permintaan Trombosit Naik

Memontum Bondowoso – Awal tahun 2022, Demam Berdarah Dengue (DBD) sudah memakan tiga korban jiwa di Bondowoso. Bahkan, di RSUD dr H Koesnadi, berdasarkan data Januari 2022, sudah ada 91 pasien yang terserang DBD.

Seiring dengan kondisi itu, permintaan trombosit darah di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Bondowoso, pun terus mengalami peningkatan. Kepala UPTD PMI Bondowoso, dr Deni Agus, menjelaskan bahwa permintaan trombosit darah dari masyarakat terus meningkat. Utamanya pada musim demam berdarah ini. “Permintaan darah yang cukup meningkat sejak bulan November 2021 hingga Januari 2022. Minimal setiap bulan UPTD PMI mengeluarkan 100 kantong darah,” jelasnya, Sabtu (12/02/2022).

Peningkatan drastis, kata dr Deni, terjadi pada bulan Januari 2022. “Akibat pada awal tahun wabah deman berdarah cukup tinggi. Syukur Alhamdulillah, kami tidak kekurangan stok darah,” ujarnya.

Baca juga :

Advertisement

Ditambahkan, tiga rumah sakit yang kerap kali mengorder darah pada UPTD PMI, yakni RSUD dr. H Koesnadi, RS Bhayangkara dan RS Mitra Medika. Informasinya, ketiga RS tersebut memang rujukan pasien demam berdarah.

Walaupun UPTD PMI sudah mempunyai alat pengolahan trombosit, tapi jumlahnya masih kurang. Sehingga walaupun permintaan darah terpenuhi, namun kurang maksimal. “Alat yang UPTD PMI miliki bisa bisa memproduksi untuk satu pendonor darah untuk satu pasien saja. Kalau alatnya canggih, bisa melayani pasien lebih banyak lagi,” kata dr Deni.

Sementara, jika alatnya canggih, donor dari satu orang bisa digunakan untuk delapan pasien. Data pada 6 Januari 2022, persediaan darah A sebanyak 77 kantong, B sebanyak 95, AB sebanyak 15 dan darah O sebanyak 184 kantong. (zen/gie)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas