Bondowoso
Dinilai Berhasil dalam Pendekatan Keluarga Beresiko Stunting, Bupati Bondowoso Raih Penghargaan dari BKKBN RI
Memontum Bondowoso – Pemkab Bondowoso melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) melakukan beberapa perubahan strategis yang berbasis pada pendekatan keluarga beresiko stunting. Adalah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari PKK, bidan dan Kader KB, yang kemudian melakukan pelaksanaan verifikasi dan validasi data keluarga beresiko stunting.
Atas inovasi itu, Kabupaten Bondowoso pun akhirnya mendapatkan penghargaan sebagai kabupaten atau kota dengan cakupan kepala keluarga terverifikasi dan tervalidasi tertinggi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia (BKKBN RI). Penghargaan itu, diterima langsung Bupati Bondowoso, KH Salwa Arifin di Tangerang, Senin (19/12/2022) tadi.
Baca juga:
- Rumah Sakit Tipe C Dua Lantai Bakal Berdiri di Bondowoso
- Webinar Literasi Digital di Bondowoso, Kemenkominfo Bahas Dasar Keamanan Akun Media Sosial
- Pj Bupati Bondowoso Tinjau Penyaluran Bantuan Pupuk NPK di Kelurahan Curahdami
- Pj Bupati Bondowoso Serahkan SK Perpanjangan Masa Jabatan 183 Kades
- Tinjau Penyaluran Bantuan AML, Pj Bupati Bondowoso Ingatkan Pungutan dan Manfaat
Kepala Dinas Sosial P3AKB Bondowoso, Anisatul Hamidah, mengatakan bahwa pihaknya turut bangga atas pencapaian yang telah dilakukan oleh tim yang dibentuknya. Sehingga, berhasil meraih apresiasi dari BKKBN RI.
“Atas nama Dinas Sosial P3AKB, kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2022 dan seluruh masyarakat Bondowoso,” ujarnya.
Rekonsiliasi data, tambahnya, merupakan salah satu kunci sukses untuk perencanaan program ketahanan keluarga. “Pendataan keluarga menjadi kata kunci penting untuk perencanaan program ketahanan keluarga,” terangnya. (zen/sit)