Bondowoso
Dituding Bermain Proyek, Ketua DPRD Bondowoso Ngamuk dan Ancam Laporkan Balik
Memontum Bondowoso – Ketua DPRD Bondowoso, H Ahmad Dhafir, mendadak marah besar. Reaksi itu dimunculkan Ketua DPC PKB Bondowoso, setelah mantan rekan politiknya, yang kini berpindah partai, menuduhnya secara terang-terangan bermain proyek di Bondowoso.
Statement itu, disampaikan oleh Politisi PPP, Syamsul Hadi Merdeka dalam acara PPP Bondowoso, yang menyebar ke sejumlah media sosial (Medsos).
Tak ayal, merespon tuduhan itu, H Dhafir-sapaannya menantang H Syamsul Hadi, untuk membuktikan dan melaporkan dugaan itu kepada Aparat Penegak Hukum (APH), jika memang tuduhannya benar.
Sekedar diketahui, Syamsul Hadi adalah mantan Ketua Dewan Syuro DPC PKB, yang saat ini pindah ke DPC PPP Bondowoso. Syamsul Hadi menduduki posisi sebagai Bidang OKK3. Dalam videonya yang tersebar, H Syamsul Hadi, mengatakan bahwa banyak jalan rusak karena ada yang bermain proyek.
Baca juga:
- Rumah Sakit Tipe C Dua Lantai Bakal Berdiri di Bondowoso
- Webinar Literasi Digital di Bondowoso, Kemenkominfo Bahas Dasar Keamanan Akun Media Sosial
- Pj Bupati Bondowoso Tinjau Penyaluran Bantuan Pupuk NPK di Kelurahan Curahdami
- Pj Bupati Bondowoso Serahkan SK Perpanjangan Masa Jabatan 183 Kades
- Tinjau Penyaluran Bantuan AML, Pj Bupati Bondowoso Ingatkan Pungutan dan Manfaat
“Mereka yang bermain proyek bekerjasama dengan Kantor Timur (sebutan Kantor DPR Bondowoso, red). Yaitu Ketua DPRD dan kroni-kroninya,” terang H Syamsul dalam video tersebut.
Menanggapi tuduhan itu, dalam acara ‘Pemahaman Politik Demokrasi’ yang digelar di Ponpes Darul Fiqri, Kecamatan Wringin, Ketua DPRD, H Ahmad Dhafir, pun sontak menantang H Syamsul Hadi untuk melaporkan jika memang Ketua DPRD dan kroni-kroninya bermain proyek.
“Ngomong jangan seenaknya. Kalau betul saya dan teman-teman bermain proyek, silahkan laporkan,” tegas H Dhafir.
Ditambahkannya, bahwa dirinya juga memiliki hak untuk melaporkan balik atas apa yang sudah dilakukannya. “Saya tunggu laporannya. Tapi kalau tidak dilaporkan, saya yang akan melaporkan. Karena pidato tersebut sudah mengarah pada pencemaran nama baik,” imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua LSM Lhasbira (Laskar Bintang Sakera), Erfan Lelor, mengatakan bahwa apa yang muncul tersebut adalah upaya mencari panggung. Namun, tempatnya salah alamat. “Itu salah panggung,” ujarnya. (sam/zen/sit)