Bondowoso
Dua Anaknya Lolos Seleksi Polisi, Buruh Las asal Bondowoso Serasa dapat Berkah
Memontum Bondowoso – Nurrahman warga Dusun Koncer Malang, Desa Koncer Darul Aman, Kecamatan Tanggerang, Kabupaten Bondowoso Jatim, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh di sebuah bengkel las di Jalan A Yani-Bondowoso, seperti mendapat berkah.
Bagaimana tidak, dua anaknya yakni Andika dan Alvian, berhasil lolos dan terpilih dalam rekrutmen seleksi Polri tahun 2022. Keduanya berhak mengikuti pendidikan Polri pada gelombang 2 tahun 2022 dan gelombang 1 tahun 2023.
“Alhamdulillah, rasa syukur kami ke hadirat Allah SWT, karena telah memberikan berkah dan rezeki kepada keluarga kami. Dimana, dua anak kami berhasil direkrut sebagai anggota Polri tahun ini dan tentunya ini sebuah kebanggan bagi kami orang kecil bisa mengantarkan anak kami menjadi bagian dari abdi negara,” ujar Nurrahman, Minggu (03/07/2022) tadi.
Nurrahman juga menyampaikan, rasa terima kasihnya kepada Polres Bondowoso dan juga Polda Jatim, dimana selama proses seleksi dan setiap pengumuman, selalu dilakukan pendampingan meski pelaksanaan dengan cara daring atau menggunakan zoom meeting. Sehingga, hal ini semakin meringankan dirinya yang hanya berpenghasilan pas-pasan.
Baca juga :
- Rumah Sakit Tipe C Dua Lantai Bakal Berdiri di Bondowoso
- Webinar Literasi Digital di Bondowoso, Kemenkominfo Bahas Dasar Keamanan Akun Media Sosial
- Pj Bupati Bondowoso Tinjau Penyaluran Bantuan Pupuk NPK di Kelurahan Curahdami
- Pj Bupati Bondowoso Serahkan SK Perpanjangan Masa Jabatan 183 Kades
- Tinjau Penyaluran Bantuan AML, Pj Bupati Bondowoso Ingatkan Pungutan dan Manfaat
“Saya juga menyampaikan terima kasih kepada Polda Jatim dan juga Polres Bondowoso, yang telah membantu memberikan informasi selama anak kami menjalani seleksi. Apalagi, setiap pengumuman hasil seleksi dilakukan secara online. Sehingga, semakin menghemat biaya kami, karena tidak harus ke Surabaya,” beber Nurrahman.
Nurrahman juga mengatakan, bahwa pihaknya selama proses seleksi tidak pernah dimintai sepeserpun uang dari aparat kepolisian, semuanya gratis, meski dirinya sempat mendengar adanya informasi jika untuk bisa menjadi polisi membutuhkan biaya yang besar. Tapi nyatanya anaknya bisa lolos dengan biaya yang pas-pasan.
“Memang sempat khawatir saat banyak yang bilang kalau untuk bisa menjadi polisi, harus memiliki uang yang banyak. Tapi setelah anak saya diterima menjadi polisi, dan tidak mengeluarkan biaya yang banyak. Apalagi ada beberapa sistem zoom meeting, semua semakin ringan, kekhawatiran saya semakin tidak terbukti dan ini sudah kami buktikan sendiri, anak-anak kami bisa menjadi bagian dari anggota Polri secara gratis,” ujar Nurrahman. (zen/gie)