Bondowoso
Gelar Haul Kyai Togo Ambarsari, Bupati Bondowoso Ceritakan Sekilas Kisah Kilas Balik
Memontum Bondowoso – Bupati Bondowoso, KH Salwa Arifin, menggelar haul Kyai Togo Ambarsari di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Tangsel Wetan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowo, Selasa (19/07/2022) tadi. Bupati yang akrab dengan panggilan Kyai Salwa ini mengatakan, Kyai Togo Ambarsari merupakan putra bangsa yang layak digugu dan ditiru menjadi panutan bagi generasi penerus.
“Julukan Ki Togo Ambarsari diberikan oleh gurunya, KH Hasan Genggong saat beliau sowan bersama mertuanya. Saat itu, gurunya Kyai Hasan berkata ‘Molaen satia enyama’nah Togo Ambarsari, ben tongguen Bendebesah sogek sogi slamet. Kalau dalam bahasa Indonesia, kurang lebih seperti ini, mulai sekarang di namai Togo Ambarsari, kamu adalah tempat pengaduan orang Bondowoso-berwibawa, kaya, selamat,” ujarnya.
Mulai saat itu, tambahnya, sosok karismatik yang penuh dengan kesederhanaan menjadi tempat ‘pengaduhan’ bagi masyarakat Bondowoso, Jember, Banyuwangi, Situbondo, Probolinggo dan sekitarnya. Dikisahkan, saat mendapat undangan dari KHR As’ad Syamsul Arifin, dalam rangka peresmian madrasahnya, Kyai Togo Ambarsari hadir bersama tokoh besar lainnya. Termasuk, KH Mino Kalikajar, Paiton Probolinggo, kemudian KH Hosnan, Wringin Arak-arak dan lainnya.
Baca juga:
- Rumah Sakit Tipe C Dua Lantai Bakal Berdiri di Bondowoso
- Webinar Literasi Digital di Bondowoso, Kemenkominfo Bahas Dasar Keamanan Akun Media Sosial
- Pj Bupati Bondowoso Tinjau Penyaluran Bantuan Pupuk NPK di Kelurahan Curahdami
- Pj Bupati Bondowoso Serahkan SK Perpanjangan Masa Jabatan 183 Kades
- Tinjau Penyaluran Bantuan AML, Pj Bupati Bondowoso Ingatkan Pungutan dan Manfaat
Dalam acara itu, tambahnya, ratusan mata pengunjung terpaku pada tokoh ulama yang satu ini. Pasalnya, dalam acara yang berlangsung dengan megah dan meriah yang dihiasi pernak-pernik itu, sosok Kyai Togo tampil dengan kesederhanaan, berpakaian seperti dalam kehidupan sehari-hari.
Konon, setiap tamu yang sowan, sama sekali tidak diperkenankan memberikan uang cabisan. Namun, segenap tamu yang ingin bersodakoh meletakkan uang di sela anyaman bambu pagar dinding rumah beliau. Tepat pada tanggal 27 April 1997, semua sangat bersedih dan berduka, terutama Kota Bondowoso. Karena ‘Alam ad-Din (Ikon agama), Kyai Togo Ambarsari, meninggal dunia.
Dari itulah, Kyai Salwa pun memohon doa pada seluruh undangan, juga berharap sosok Abahnya dijadikan suri tauladan. Khususnya, kepada seluruh stafnya di Pemkab Bondowoso. “Insyaallah, kita mampu menaudalaninya. Bondowoso akan menjadi kota yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, hadir Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Camat di Bondowoso. (zen/gie)