Bondowoso
Hadiri Sosialisasi Program Sekolah Perempuan, Bupati Bondowoso Ingatkan Peran Perempuan
Memontum Bondowoso – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (SP2 dan KB) Bondowoso menggelar Sosialisasi Program Sekolah Perempuan Peningkatan Kualitas Hidup (Sekoper PKH) di Pendopo Bondowoso, Selasa (24/05/2022). Kegiatan ini bertujuan untuk pemberdayaan perempuan di Bondowoso, agar semakin mandiri dan mampu mencegah adanya pernikahan dini.
Sosialisasi ini, menghadirkan nara sumber Dosen Unej, Honest Dody Molasy dan Kepala Dinas SP2 dan KB Bondowoso, Anisatul Hamidah. Hadir pula Bupati Bondowoso, KH Salwa Arifin, Asisten I dan Sekda H Bambang Sukwanto.
Kyai Salwa-sapaan Bupati Bondowoso, dalam sambutannya mengatakan bahwa tindakan yang paling utama adalah masalah sosial. Kemajuan suatu daerah adalah tergantung kepada peran perempuan. “Perempuan adalah tonggak rumah tangga. Hal ini juga ditegaskan dalam ajaran Islam bahwa perempuan adalah tiang negara,” ungkap Kyai Salwa.
Baca juga :
- Rumah Sakit Tipe C Dua Lantai Bakal Berdiri di Bondowoso
- Webinar Literasi Digital di Bondowoso, Kemenkominfo Bahas Dasar Keamanan Akun Media Sosial
- Pj Bupati Bondowoso Tinjau Penyaluran Bantuan Pupuk NPK di Kelurahan Curahdami
- Pj Bupati Bondowoso Serahkan SK Perpanjangan Masa Jabatan 183 Kades
- Tinjau Penyaluran Bantuan AML, Pj Bupati Bondowoso Ingatkan Pungutan dan Manfaat
Alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iah Sukorejo Situbondo ini menambahkan, sosialisasi ini adalah salah satu bentuk menjadikan Bondowoso lebih melesat lagi. Juga sebagai salah satu upaya pencegahan pernikahan dini.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas SP2 dan KB, Anisatul Hamidah, menjelaskan bahwa dengan program Sekoper, lembaganya ingin memberikan penguatan kepada para perempuan. “Memang tidak bisa dijangkau seluruhnya. Yang bisa kami jangkau diantaranya KPM PKH. Mereka sudah sering melakukan pertemuan kelompok. Agar tidak sia-sia, kami tambahkan materi dengan materi stop perkawinan anak, stop anak melahirkan anak, stop kebodohan melahirkan kebodohan,” jelas Anis, sapaannya. (zen/gie)