Pemerintahan

Jatah Pupuk Subsidi di Bondowoso Dikurangi, Bagaimana Daerah Lain?

Diterbitkan

-

Dwi Wardana Ka.Disperta Kabupaten Bondowoso ( foto dul.Memontum.com)
Dwi Wardana Ka.Disperta Kabupaten Bondowoso ( foto dul.Memontum.com)

Memontum Bondowoso – Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Disperta) Kabupaten Bondowoso, Dwi Wardana mengatakan, tahun 2020 akan melakukan pemangkasan untuk semua jenis pupuk bersubsidi.

Data yang dihimpun memontum.com, jenis Pupuk Urea dipangkas 48 persen, dari 36.783 ton menjadi 18.814 ton. SP36 dikurangi 57 persen, dari 1.665 ton menjadi 712 ton. ZA dikurangi hingga 63 persen dari total sebelumnya 15.166 ton. NPK turun 26 persen dari 8.438 ton menjadi 6.251 ton. Sementara pupuk organik turun 79 persen, dari 5.006 ton menjadi 1.037 ton.

Menurut Dwi Wardana pemangkasan berdasarkan Surat Keputusan Provinsi Jatim yang diterimanya per tanggal 9 Januari 2020 kemarin.

“Tak hanya jenis Urea, jenis pupuk lain juga mengalami pengurangan subsidi,” katanya kepada Memontum.com ,saat dikonfirmasi Senin (13/12/2020)

Advertisement

Oleh karena itu, Disperta telah melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah stake holder terkait seperti Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) dan sejumlah distributor dan agen.

Selain memberikan informasi kepada distributor, rapat koordinasi Jumat (10/1/2020) kemarin, juga untuk mengantisipasi terhadap adanya gejolak di petani.

“SK-nya turun tanggal 9, makanya segera melakukan rapat kordinasi, memberikan informasi juga agar tidak terjadi gejolak petani,” paparnya.

Dwi menjelaskan, juga dalam setiap tahun, penggunaan pupuk sudah sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani (RDKK). Namun pemerintah pusat, menilai bahwa pengajuan pupuk sesuai RDKK tidak sesuai dengan kebutuhan, atau jumlahnya melebihi dari kebutuhan.

Advertisement

Sehingga, pemerintah pusat membatasi kuota pupuk bersubsidi, untuk memberikan pembelajaran kepada petani agar tidak menyalahgunakan pupuk bersubsidi. Menurutnya, pengurangan jumlah pupuk bersubsidi ini menimbulkan kekhawatiran juga. Namum, begitu pupuk di drop sesuai kebutuhan, ternyata over (berlebihan).

“Jika menimbulkan gejolak nasional, maka saya yakin pemerintah akan mengambil kebijakan lagi,” sambungnya.

Pemangkasan pupuk bersubsidi untuk petani, tentu tidak hanya terjadi di Kabupaten Bondowoso saja, tapi juga di kabupaten/kota lain, karena pengurangan ini langsung dari pusat. (dul/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas