Bondowoso
Kapolres Bondowoso Tekankan Lima Hal dalam Pengamanan Malam Takbir Idul Fitri 1443 H
Memontum Bondowoso – Kepolisian Resort Bondowoso mensiagakan ratusan anggotanya dalam malam takbir dan Salat Idul Fitri 1443 H. Sebelum diterjunkan ke lapangan, Kapolres Bondowoso, AKBP Wimboko, memeriksa kesiapan anggotanya dalam apel yang digelar, Minggu (01/05/2022) sore. Yampak pula, anggota TNI, Satpol PP, BPBD, Dishub dan instansi terkait lainnya turut serta.
Kapolres Wimboko menyebutkan, dipenghujung Bulan Suci Ramadan, terdapat peningkatan kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat. Namun, karena saat ini masih dalam pandemi, perlu dilakukan pengaturan kegiatan agar tidak menimbulkan penyebaran Covid-19.
“Sekarang masih pandemi Covid-19. Oleh karena itu, kita harus tetap melakukan pengaturan dalam seluruh kegiatan,” ujarnya.
Kapolres juga menyampaikan, ada lima hal penting yang menjadi penekanan dalam pengamanan Idul Fitri 1444 H ini. Pertama, seluruh pihak terkait hendaknya melaksanakan kegiatan deteksi dini dan deteksi aksi untuk mengetahui setiap perkembangan gangguan Kamtibmas.
Baca juga :
- Rumah Sakit Tipe C Dua Lantai Bakal Berdiri di Bondowoso
- Webinar Literasi Digital di Bondowoso, Kemenkominfo Bahas Dasar Keamanan Akun Media Sosial
- Pj Bupati Bondowoso Tinjau Penyaluran Bantuan Pupuk NPK di Kelurahan Curahdami
- Pj Bupati Bondowoso Serahkan SK Perpanjangan Masa Jabatan 183 Kades
- Tinjau Penyaluran Bantuan AML, Pj Bupati Bondowoso Ingatkan Pungutan dan Manfaat
“Kemudian, tingkatkan kewaspadaan dan kepekaan terhadap potensi kerawanan Kamtibmas sekecil apapun,” pesannya.
Di sisi lain, meninjau setiap titik yang rawan terjadinya gangguan keamanan dan kemacetan. “Tetap waspada akan potensi pelanggaran Protokol Kesehatan dan gangguan keamanan,” urainya.
Terakhir, Wimboko menekankan pada anggotanya, agar mengedepankan humanisme saat melaksanakan tugas pengamanan malam takbir Idul Fitri ini. “Kegiatan pengamanan malam takbir ini merupakan operasi kemanusiaan. Laksanakan dengan penuh rasa keikhlasan serta humanis,” paparnya. (zen/sit)