Bondowoso
Kejar Asesmen Pendidikan di Bondowoso, Kadispendik Bidik Ketersediaan Sarpras untuk Raih Bantuan Kementerian
Memontum Bondowoso – Melaksanakan asesmen kompetensi minimum (AKM) di sekolah merupakan salah satu program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Kemendikbud Tahun 2020-2024. Untuk melaksanakan program AKM tersebut, sekolah harus didukung oleh ketersediaan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang memadai. Antara lain, komputer atau laptop minimal 15 unit beserta perangkat lain, seperti internet.
“Merespin Restra ini, kami akan melakukan terobosan mencari dana dari pusat. Kami dengan tim Kementerian dan Kebudayaan sudah mencari bantuan untuk pengadaan TIK. Baik itu dari SD maupun dari SMP,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Bondowoso, Dr H Sugiono Eksantoso, MM, Sabtu (22/01/2022).
Baca juga
- Rumah Sakit Tipe C Dua Lantai Bakal Berdiri di Bondowoso
- Webinar Literasi Digital di Bondowoso, Kemenkominfo Bahas Dasar Keamanan Akun Media Sosial
- Pj Bupati Bondowoso Tinjau Penyaluran Bantuan Pupuk NPK di Kelurahan Curahdami
- Pj Bupati Bondowoso Serahkan SK Perpanjangan Masa Jabatan 183 Kades
- Tinjau Penyaluran Bantuan AML, Pj Bupati Bondowoso Ingatkan Pungutan dan Manfaat
Menurut Sugiono-sapaannya, di Bondowoso saat ini dari 500 SD. Dari ratusan SD tersebut, hanya 36 SD yang mampu melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) secara mandiri. Hal ini, tentu menjadi perhatian khusus dari Dispendik.
Dijelaskannya, sarana dan prasarana untuk melaksanakan ANBK adalah laptop atau komputer. Sementara di Bondowoso, hanya 30 persen lembaga yang memiliki sarana dan prasarana tersebut.
“Ketika ada kunjungan bupati ke sekolah saat melakukan ANBK, saya merasa prihatin terhadap pendidikan di Bondowoso ini. Dengan alasan, belum memiliki peralatan sendiri berupa komputer. Jadi, masih banyak sekolah-sekolah yang melaksanakan ANBK dengan menumpang kepada sekolah lainnya,” tambahnya.
Masih menurut Sugiono, untuk bisa melihat mutu kualitas pendidikan, melalui ANBK. Karena tujuan dari ANBK sendiri bukan lagi kepada tingkat lulusan, melainkan bertujuan untuk meningkatkan kualitas.
“Oleh karena itu, saya akan terus berupaya, agar seluruh sekolah di bawah pembinaan Dispendik mempunyai Sarpras ANBK,” terangnya.
Persyaratan untuk mendapatkan bantuan program ini adalah tempat, listrik dan wifi. Jika persyaratan itu sudah terpenuhi, bantuan dari pemerintah pusat bisa didapat. Sehingga, sekolah tersebut bisa melakukan ANBK secara mandiri.
Sugiono menambahkan, upaya ini bertujuan untuk memajukan Bondowoso. Dispendik Bondowoso akan welcome bekerjasama dengan siapa saja, asalkan dengan tujuan untuk memajukan Bondowoso.
“Target kami utuk setiap Korwil, minimal ada lima lembaga yang sudah bisa melaksanakan ANBK mandiri,” paparnya. (zen/sit)