Berita
Keluarga Prada Tegar Hadi Sentana Menunggu Kepulangan Jenazah Korban Kecelakaan Heli MI-17 di Papua
Memontum Bondowoso – Kabar tim evakuasi berhasil mencapai lokasi jatuhnya helikopter MI-17 milik TNI AD pada ketinggian 12.500 feet, di tebing Pegunungan Mandala, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang, Sabtu (15/2/2020) siang diterima keluarga korban Prada Tegar Hadi Sentana.
Prada Tegar Hadi Sentana merupakan putra bungsu dua bersaudara dari pasangan Suami Istri Suhardi 61 tahun dan Nani Ahdyani 49 tahun warga Desa Suling Kulon kecamatan Cerme Kabupaten Bondowoso Jawa Timur yang diduga menjadi korban kecelakaan Helicopter MI-17 milik TNI -AD.
Komandan Korem 172/PVY, Kolonel Inf Binsar Sianipar selaku koordinator evakuasi, mengonfirmasi bahwa benar tim telah mencapai lokasi puing-puing heli MI-17 pada Jumat sekitar pukul 12.30 WIT. Tim evakuasi dari Yonif 751 Raider tiba di lokasi setelah berjalan mendaki selama kurang lebih lima jam dari base camp yang didirikan sejak Kamis (13/2/2020). Tim diturunkan dengan menggunakan tali dari heli angkut personel.
Sesampainya di lokasi jatuhnya helikopter, tim juga berhasil menemukan 12 jenazah korban yang seluruhnya berada di sekitar serpihan atau tumpukan bangkai helikopter.
“Identitas 9 jenazah bisa kita kenali dari pakaian dan atribut yang mereka kenakan. Sedangkan 3 jenazah lagi masih diperlukan proses identifikasi lebih lanjut,” kata Binsar dikutip dari SP.COM seputar Papua.
Helikopter MI 17 milik TNI AD hilang kontak sejak Jumat 28 Juni 2019 lalu sekitar pukul 11.49 WIT dalam penerbangan Oksibil, Pegunungan Bintang – Sentani, Jayapura. Helikopter MI 17 dengan nomor registrasi HA-5138 itu membawa 12 penumpang beserta crew, salah satu yang menjadi penumpang adalah Prada Tegar Hadi Sentana anggota Yonif 725/WRG.asal Desa Suling Kulon kecamatan Cerme Kabupaten Bondowoso Jawa Timur.
Dari informasi terhimpun ditemukannya Helikopter MI-17 yang jatuh ditebing Pegunungan Mandala, Distrik Oskob, Kabupaten Pegunungan Bintang membuat keluarga korban Prada Tegar Hadi Sentana anggota Yonif 725 / WRG terlihat shock. Jenazah korban belum diketahui pasti kapan tiba di rumah duka. (dul/yan)