Pemerintahan
Ketua Asosiasi Distributor Pupuk Indonesia Minta Bupati Bentuk Satgas Percepatan E-RDKK
Memontum Bondowoso – Pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat, melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terhadap pengurangan alokasi pupuk bersubsidi ternyata masih menuai beberapa kendala di lapangan. Seperti yang terjadi di Bondowoso memasuki tahun 2020, jenis pupuk bersubsidi untuk petani di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur juga dipangkas.
Akibatnya, dari pemangkasan itu juga mengalami ketersendatan distribusi pupuk, sehingga petani mengalami kesulitan untuk membeli pupuk bersubsidi, belum ditambah lagi dengan data input E-rdkk yg masih 40% lebih data yg masuk di kementan sehingga kabupaten Bondowoso update e-rdkk masih sangat rendah ditingkat nasional untuk percepatan kartu tani.
Sebetulnya Pupuk tidak ada kelangkaan, terlihat dari stok pupuk di lini III PT. Pupuk Kaltim yang terletak di Wonosari kecamatan Wonosari – Bondowoso Urea Subsidi 2.949 Ton untuk alokasi bulan ini. cuman kendala yg dihadapi adalah bentuk penyaluran pupuk ke petani atau kelompok tani yang harus berdasarkan dengan data e-rdkk yg hingga saat ini masih sangat minim sekali sehingga mengganggu penyaluran Pupuk kepada petani dan kelompok tani.
Menanggapi hal tersebut Pengurus ketua Asosiasi Distributor Pupuk Indonesia Kab. Bondowoso dan juga selaku pengurus Asosiasi Distributor Pupuk Indonesia Jawa Timur Senin (18/5/2020) temui Bupati Salwa Arifin untuk menyampaikan usulan tentang satgas percepatan elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).Ia diterima langsung Bupati Salwa Arifin ,dengan didampingi Sekda Saifullah serta Kabag Perekonomian Pemkab Bondowoso Aris Wasiyanto.
Dalam kesempatan itu ia menyampaikan usulan agar Pemkab Bondowoso membentuk satuan tugas (satgas) percepatan
elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK). Sehingga diharapkan dengan adanya dibentuk Satgas di masing – masing desa dapat membantu kendala keterlambatan e-RDKK yang menjadi kendala pendistribusian pupuk bersubsidi di Bondowoso.
“Tadi Saya menghadap Bupati Salwa Arifin selaku asosiasi distributor pupuk Indonesia ,mengingat Update data e-RDKK yang masuk di kementrian pertanian secara nasional untuk kabupaten Bondowoso jumlahnya paling Rendah,” ujar Suprapto kepada Memontum Bondowoso.
Ia juga menyatakan bahwa data e-RDKK yang masuk di kementerian pertanian hanya sekitar 40 % lebih dari jumlah yang ada.
“Untuk mengantisipasi kesan kekurangan pupuk dan mempercepat penambahan alokasi pupuk dari Kementan,kami melakukan koordinasi dengan Bupati, sekda dan kabag. perekonomian serta Kadis. pertanian untuk mempercepat penyelesaian e-RDKK yang dibutuhkan kementerian pertanian RI,” pungkasnya. (dul/yan)