Hukum & Kriminal

Ngaku Diancam Dibunuh, Kepala BKD Ajukan Pengunduran Diri

Diterbitkan

-

HADAP BUPATI BONDOWOSO: Kepala BKD Bondowoso Alun Taufana Sulistiyadi saat menyerahkan surat pengunduran diri dari jabatannya

Memontum Bondowoso – Kemarahan H. Syaifullah, SE, M.Si terhadap sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bondowoso, sehari sebelum Bupati KH. Salwa Arifin melantiknya sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) masih berbuntut panjang. Kepala BKD, Alun Taufana Sulistiyadi yang tidak terima dirinya dan sejumlah ASN BKD dimarahi Syaifullah, karena kurang cepat kerjanya dengan kata-kata kasar bernada ancaman, memutuskan mengundurkan diri dari jabatan kepala BKD.

Keputusan mengejutkan tersebut dibuktikan Alun dengan menghadap Bupati Bondowoso KH. Salwa Arifin di Pendapa Bupati setempat, pagi kemarin (31/7/2019). Didampingi Apil Sukarwan, Sekretaris BKD dan puluhan ASN BKD, Alun menyerahkan surat pengunduran diri dari jabatan Kepala BKD kepada Bupati Salwa. Namun, orang nomor satu Pemkab Bondowoso, ini tidak memperkenankan Alun mengundurkan diri dari jabatan Kepala BKD.

WADUL WABUP BONDOWOSO: Kepala BKD Bondowoso Alun Taufana Sulistiyadi didampingi puluhan ASN BKD menemui Wabup Irwan Bachtiar Rahmat.

WADUL WABUP BONDOWOSO: Kepala BKD Bondowoso Alun Taufana Sulistiyadi didampingi puluhan ASN BKD menemui Wabup Irwan Bachtiar Rahmat.

”Saya tetap dengan pendirian saya mengundurkan diri dari jabatan Kepala BKD,” kata Alun usai menemui Bupati Salwa.

Selesai menyerahkan surat pengunduran diri pada Bupati Salwa, Alun bersama puluhan ASN BKD langsung menemui Wakil Bupati (Wabup) H. Irwan Bachtiar Rahmat di Pendapa Wabup Bondowoso, Jalan A. Yani. Alun menyampaikan sudah menghadap Bupati Salwa dan menyerahkan surat pengunduran diri dari jabatan Kepala BKD kepada Wabup Irwan. Namun, Wabup Irwan juga menolak pengunduran diri Alun dari jabatan Kepala BKD.

”Jika pengajuan pengunduran diri dari jabatan Kepala BKD tidak dikabulkan bapak bupati maupun wakil bupati, saya akan mengajukan pensiun dini sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN),” tegasnya usai bertemu Wabup Irwan.

Advertisement

Keputusan tegas Alun mengundurkan diri, bukan tanpa alasan. Dia merasa Sekda Syaifullah selalu memojokkan BKD yang kurang cepat kerjanya dan menghambat.

”Tadi, saat apel pagi di kantor pemkab, pak Sekda menyinggung BKD kurang sigap dan kurang cepat kerjanya. Itu yang membuat saya merasa terpukul. Saya juga sempat diancam akan dibunuh. Ada rekamannya,” ujar Alun.

Hanya saja, dia tidak menjelaskan bentuk ancaman maupun siapa orang yang mengancam dirinya. Yang jelas, Alun tetap bersikukuh mengajukan pengunduran diri dari jabatan Kepala BKD. Bahkan, jika tidak dikabulkan, dia memilih mengajukan pensiun dini dari ASN. Sekda Bondowoso, Syaifullah mengatakan, dirinya belum mengetahui perihal surat pengunduran diri Alun dari jabatan Kepala BKD. Namun, menurut dia, pengunduran diri ASN ada aturannya.

”Bagaimana mau saya sikapi kalau tidak tahu. Kecuali surat pengunduran diri itu sudah di meja saya, baru bisa saya sikapi,”katanya.

Advertisement

Begitu juga mengenai ancaman membunuh, Syaifullah menegaskan tidak benar. Bahkan, dia berbalik bertanya, apakah dirinya sebagai anak guru SD bertampang pembunuh.

”Itu tidak benar. Adakah karakter membunuh di wajah saya. Tapi, silahkan, kalau mau mengundurkan diri. Itu kan hak orang. Tapi, saya ingatkan ASN ada aturan pengunduran diri,” jelasnya. (ido/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

    Lewat ke baris perkakas