Pemerintahan
Pasca Banjir, Bupati Salwa Arifin Kunjungi Ponpes Nurul Falah
Memontum Bondowoso – Bupati Bondowoso Kiyai Salwa Arifin melakukan kunjungan ke Ponpes Nurul Falah di Desa Jeruk Soksok Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, Jumat (6/3/2020) yang ambruk dan 1 santriwati meninggal karena bencana banjir waktu lalu.
Ikut mendampingi dalam kunjungan Bupati Salwa, sekda Syaifullah , dan mendapat sambutan langsung keluarga besar Ponpes Nurul Falah, Camat Binakal ,perangkat Desa serta warga Desa Jeruk Soksok.
Pada kesempatan tersebut Bupati Kiyai Salwa Arifin mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Hilda Holidal Ayu Izzati (14) korban meninggal karena terseret banjir.disamping itu Bupati Juga menyerahkan sejumlah bantuan.
“Kami sampaikan belasungkawa kepada keluarga Ponpes dan keluarga korban. Mudah-mudahan diberikan ketabahan. Ini sebagai ujian, ke depan diharapkan ada antisipasi untuk terhindar dari bencana,” ujarnya.
Menurut Bupati Salwa ,Pemerintah Kabupaten Bondowoso juga akan membantu pembangunan pagar yang jebol akibat banjir dan tanah longsor.
Sementara itu, Ust. Gunawan, Kepala Biro Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Falah, menyampaijann pihaknya saat ini sedang merenofasi bangunan Ponpes santriwati yang runtuh akibat banjir.
Pembangunan yang akan dilakukan dari swadaya masyarakat, dan sejumlah bantuan yang masuk dari Baznas, Pemerintah Desa dan bantuan lainnya.
“Kalau kerugian ya sekitar Rp 30 juta. Tapi yang membuat kita berpikir panjang karena lokasi ini menjadi langgananan banjir. Sehingga, ini menjadi catatan untuk kita,” kata ustad Gunawan.
Saat ini seluruh santriwati sejumlah sekitar 70 orang dipulangkan sementara. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan trauma dan atas permintaan keluarga wali santriwati
“Ya kemungkinan satu minggu. Tapi, proses belajar mengajar santriwatipun tetap,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, banjir yang terjadi sekitar jam 15.00 WIB pada Rabu (4/3/2020) mencapai setinggi 75 cm menerpa Desa Jeruk Soksok.akibat banjir tersebut dua orang santriwati terseret arus deras hingga, salah satu santriwati bernama Hilda meninggal dunia karena terseret banjir. (dul/yan)