Pemerintahan
Pemkab Bondowoso Sambut Baik Langkah Bank Jatim Dukung Pertanian Hidroganik
Memontum Bondowoso – Langkah Bank Jatim Cabang Bondowoso ikut mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di Bondowoso dengan memberikan dukungan gerakan ketahanan pangan berbasis keluarga melalui pertanian Hidroganik yang diinisiasi oleh Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) mendapat sambutan positif pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso.
Menurut Bupati Bondowoso Salwa Arifin melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Syaifullah mengatakan, pihaknya menyambut positif langkah Bank Jatim mendukung ISNU dalam pengembangan pertanian Hidroganik.
“Saya kemarin diundang acara yang digelar oleh Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) dan Bank Jatim di Desa Gayam Kecamatan Botolinggo. Namun karena padatnya acara saya tak bisa hadir. Tetapi saya bersama bapak Bupati sangat mendukung kegiatan ISNU apalagi mendapat dukungan Bank Jatim, ini peluang dari Bank Jatim yang harus ditangkap,” kata Sekda Syaifullah kepada memontum.com Jumat (10/4/2020) siang Via Whats Ap.
Saat ini Pemkab Bondowoso sedang mengkaji pertanian Hidroganik, karena pertanian Hidroganik sangat sederhana dan bisa dilakukan oleh semua orang.
“Ini sedang kita kaji karena sederhana sekali cara kerjanya dan semua orang pasti bisa melakukan. Tidak perlu lahan luas, dengan lahan kecil pun bisa. Sehingga bisa nambah penghasilan di dua sektor yakni ikan dan sayuran,” Sekda Syaifullah menjelaskan
Disamping itu menurut Syaifullah pihaknya tak tertutup kemungkinan pertanian Hidroganik akan dijadikan Icon Bondowoso. Tetapi pemkab masih menunggu analisa ekonominya.
“Saya masih minta analisa ekonominya kalau memang bagus dan bisa berdampak pada ekonomi saya akan jadikan icon di Bondowoso tentu dengan intervensi APBD. Insyaallah,” ungkap Sekda Syaifullah.
Sementara itu Diana Safitri Pimpinan Bank Jatim Cabang Bondowoso usai mengikuti kegiatan Panen Raya Pertanian Hidroganik, di Desa Gayam, Kamis (9/4/2020), mengatakan, bahwa yang tengah dilakukan ISNU, pertanian hidroganik dinilainya sebagai terobosan dalam percepatan pertumbuhan ekonomi daerah. Khususnya, dalam bidang ketahanan pangan.Terlebih, kawasan tersebut merupakan daerah kering, dan sangat kekurangan air di musim kemarau.
“Ini merupakan terobosan percepatan pertumbuhan ekonomi daerah, salah satunya dengan ketahanan pangan penduduk,” tuturnya.
Menurut Diana Bank Jatim, memiliki peran untuk mendorong usaha micro kecil maupun menengah dengan sektor agrobisnis berbasis hidroponik.
“Kami akan mendorong Usaha micro kecil di sektor agrobisnis seperti hidroponik ini,” jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya mencatat memang dalam pelaksanaannya masih terdapat sejumlah hambatan. Yakni, tentang pengetahuan akses keuangan, Karena minimnya edukasi Perbankan dan keuangan.
“Jadi peran kami disini, di lokasi yang jauh, yaitu untuk menjangkau usaha dan mengedukasi tentang keuangan. Kami Bank Jatim punya terobosan agar UKM di Bondowoso mendapat akses keuangan yang lebih cepat sesuai dengan kebutuhannya,” pungkasnya. (dul/yan)