Bondowoso
Pernak Pernik Paska Pilkades Serentak Bondowoso
Memontum Bondowoso – Pilkades serentak di Kabupaten Bondowoso, sudah selesai. Untuk tahapan, kini hanya menyisakan pelantikan dan proses sengketa jika ada.
Meski demikian, ada beberapa catatan menarik selama proses pelaksanaan berlangsung. Memontum.com mencatat, ada setidaknya tiga kejadian menarik dan unik.
Pertama, ada satu desa pelaksana Pilkades serentak, yang tidak tercantum dalam Perbup. Lalu, ada selisih perhitungan antar Cakades, yang poinnya 1 suara. Kemudian terakhir atau tiga, ada sekitar 500 pemilik DPT yang tidak menyalurkan aspirasinya ke TPS.
Sebagai informasi, dalam SK Bupati yang dikeluarkan pada bulan Agustus 2021, tentang Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Serentak di Kabupaten Bondowoso Tahun 2021, ada 171 desa yang akan melaksanakan PIlkades. Namun dalam pelaksanaanya, total ada 172 desa yang menggelar pesta demokrasi pemilihan Kades. Satu desa yaitu Desa Prajekan Kidul, Kecamatan Prajekan, tidak termasuk dalam SK Bupati.
Namun, jangan kaget dahulu. Desa ini tidak masuk dalam daftar, karena menggelar Pilkades Pergantian Antar Waktu (PAW), karena Kades sebelumnya meninggal dunia.
Baca juga :
- Rumah Sakit Tipe C Dua Lantai Bakal Berdiri di Bondowoso
- Webinar Literasi Digital di Bondowoso, Kemenkominfo Bahas Dasar Keamanan Akun Media Sosial
- Pj Bupati Bondowoso Tinjau Penyaluran Bantuan Pupuk NPK di Kelurahan Curahdami
- Pj Bupati Bondowoso Serahkan SK Perpanjangan Masa Jabatan 183 Kades
- Tinjau Penyaluran Bantuan AML, Pj Bupati Bondowoso Ingatkan Pungutan dan Manfaat
Sehingga, untuk pelaksanaan pemilihan disatukan dengan Pilkades serentak tanggal 15 November 2021. Dalam Pilkades PAW tersebut, diikuti oleh 3 kandidat. Yaitu Nomor Urut 1, Awaludin Waseto, Nomor 2, Ainur Rofiqi dan Nomor Urut 3, Ariska Prasetyo. Dalam pemilihan itu, Nomor Urut 3 atau putra Wakil Ketua DPRD Bondowoso, H Supriadi, SE, berhasil mendapat suara mayoritas.
Sekretaris Pilakdes Serentak, Hj Haeriyah Yulianti, S.Sos, MM, membenarkan hal tersebut. Bahkan, pihaknya ‘kedatangan tamu’ sekitar 50 orang karena tidak masuk DPT (Daftar Pemilihan Tetap).
“Saya layani semua warga yang membutuhkan penjelasan dari Panitia Pilkades Serentak tahun 2021. Bahkan juga ada laporan, di salah satu desa ada sekitar 500 orang yang tidak hadir ke TPS,” jelasnya, Rabu (17/11/2021).
Ketika dikonfirmasi mengenai pengaduan atau mengarah ke sengketa dari salah satu kandidat di Desa Pasarejo, Kecamatan Wonosari, yang hanya selisih satu suara, dirinya mengatakan tidak ada. (sam/sit)