Bondowoso
Sikapi Keresahan Blantik Sapi karena PMK, DPRD Bondowoso Minta Pemkab Segera Beri Solusi
Memontum Bondowoso – Merebaknya penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Bondowoso, mendapat perhatian Ketua DPRD, H Ahmad Dhafir. Mensikapi keresahan peternak dan pedagang alias Blantik Sapi, dirinya meminta Pemkab Bondowoso, segera mencari solusi atas kondisi itu. Terlebih, masyarakat akan dihadapkan dengan Hari Raya Idul Adha, Senin (23/05/2022) tadi.
“Pemkab Bondowoso harus memberikan kepastian, bahwa sapi yang dijual oleh para pedagang, dalam kondisi sehat. Pemerintah harus pro aktif melakukan pemeriksaan dan memberikan surat jalan serta surat keterangan sehat,” jelas H Dhafir.
Ketua DPRD juga mendorong pemerintah daerah, agar pemberian jaminan kesehatan dan surat jalan, diberikan secara gratis. Sehingga, tanpa adanya pengenaan biaya tambahan untuk pedagang atau peternak. Kalau perlu, kebutuhan anggarannya dianggarkan pada APBD.
“Jadi, pemeriksaan ternak tidak usah dipungut biaya. Pemeriksaan kesehatan ternak, ini sangat penting bagi para pedagang dan pemerintah. Sebab, menyangkut perputaran ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Baca juga :
- Rumah Sakit Tipe C Dua Lantai Bakal Berdiri di Bondowoso
- Webinar Literasi Digital di Bondowoso, Kemenkominfo Bahas Dasar Keamanan Akun Media Sosial
- Pj Bupati Bondowoso Tinjau Penyaluran Bantuan Pupuk NPK di Kelurahan Curahdami
- Pj Bupati Bondowoso Serahkan SK Perpanjangan Masa Jabatan 183 Kades
- Tinjau Penyaluran Bantuan AML, Pj Bupati Bondowoso Ingatkan Pungutan dan Manfaat
Salah seorang pedagang atau Blantik sapi, H Fauzan warga Desa/Kecamatan Grujugan-Bondowoso, mengaku jika merebaknya PMK, akan berdampak pada penutupan pasar hewan. Padahal, sebentar lagi adalah masa Blantik mengoptimalkan Hari Raya Idul Adha.
“Sebentar lagi Idul Adha. Pada bulan tersebut, permintaan ternak (sapi dan kambing) meningkat. Kalau Pasar Induk ditutup, secara otomatis pendapatan saya pada momen ini menurun,” kata Fauzan.
Oleh karena itu, dirinya berharap jangan sampai Pasar Hewan, ditutup karena ada PMK. Tidak sedikit warga Bondowoso, yang bekerja sebagai pedagang atau peternak. “Mereka jangan sampai menjadi penggangguran. Pemerintah harus memfasilitasi atau mencari solusi,” ujarnya. (zen/sit)