Bondowoso
Sikapi Omicron, Bupati Bondowoso Sampaikan Kekebalan Tubuh dengan Vaksinasi
Memontum Bondowoso – Pemkab Bondowoso sepertinya tidak ingin terpecah konsentrasinya dalam penanganan percepatan vaksinasi Covid-19, untuk masyarakat. Termasuk, terkait adanya varian baru Covid-19 yakni Omicron, yang sudah masuk di wilayah Jatim.
Bupati Bondowoso, KH Salwa Arifin, mengatakan bahwa Omicron atau varian lain, sama-sama harus dicegah dengan meningkatkan kekebalan tubuh dengan vaksin. Karenanya, percepatan harus terus ditingkatkan.
“Virus Omicron sudah menyebar ke Jatim. Oleh karena itu, saya minta agar masyarakat Bondowoso memperketat Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19,” kata Bupati Bondowoso, Rabu (05/01/2022).
Meski pun Kyai Salwa-sapaan Bupati Bondowoso meminta agar warganya memperketat Prokes, namun pihaknya masih belum berencana untuk memperketat atau membatasi kegiatan masyarakat.
Baca juga :
- Rumah Sakit Tipe C Dua Lantai Bakal Berdiri di Bondowoso
- Webinar Literasi Digital di Bondowoso, Kemenkominfo Bahas Dasar Keamanan Akun Media Sosial
- Pj Bupati Bondowoso Tinjau Penyaluran Bantuan Pupuk NPK di Kelurahan Curahdami
- Pj Bupati Bondowoso Serahkan SK Perpanjangan Masa Jabatan 183 Kades
- Tinjau Penyaluran Bantuan AML, Pj Bupati Bondowoso Ingatkan Pungutan dan Manfaat
Dikonfirmasi terpisah, Juru Bicara Satgas Covid-19 Bondowoso, dr Muhammad Imron, juga menyampaikan bahwa Prokes di tempat publik harus tetap diperketat. Namun, untuk antisipasi penyebaran Virus Omicron di Bondowoso, rencananya masih akan dibahas minggu depan.
“Mengutip data Kemenkes, ada 254 kasus Covid-19 akibat penularan virus Corona varian Omicron di Indonesia hingga Selasa kemarin. Mayoritas pasien Covid-19 yang terpapar varian Omicron, mengalami gejala ringan dan tanpa gejala,” jelasnya.
Ditambahkannya, sebagian besar dari pasien mengalami batuk dan pilek. Sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak adalah batuk (49 persen) dan pilek (27 persen).
Dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkes RI disebutkan, dari 254 kasus baru varian Omicron, 239 kasus merupakan pelaku perjalanan internasional (imported case) dan 15 kasus merupakan transmisi lokal.
“Mayoritas (penularan) masih didominasi dari pelaku perjalanan dari luar negeri. Sebelumnya, hingga Senin (03/01/2022), ada 152 kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron di Indonesia,” tulisnya. (sam/zen/sit)